Senin, 18 Juli 2016

Tugas Akhir dan Segala Pembelajarannya

Tugas akhir ini mengajarkan banyak sekali pelajaran dalam hidup saya. Paling utama adalah mengajarkan tentang keyakinan saya pada Rabb-ku. Yakin saja kalau Allah sudah berkehendak sesulit apapun, setidak mungkin apapun pasti dipermudah. Sebaliknya bagaimanapun sempurna rencanamu, jika Allah mengatakan untuk menunggu maka yakin saja pastilah ada yang lebih baik sedang dipersiapkannya untukmu. 
.
Tugas akhir ini juga mengajarkan saya untuk percaya bahwa ridho orang tua adalah penyambung dari ridho Allah. Pernah saya pamit hendak pulang lebih cepat ke rantau karena terburu ingin menyelesaikan skripsi, yang entah mengapa ibu sepertinya enggan melepas saya pulang karena beliau khawatir akan kesehatan saya yang belum pulih benar. Setengah merajuk akhirnya diizinkannya saya berangkat dan sesampainya di rantau justru saya sakit sekitar seminggu lebih sampai tidak dapat menyentuh skripsi. Sebaliknya, ketika saya sudah hampir menyerah melobi penelaah untuk mendapat jadwal seminar, sambil terisak2 saya telepon ibu, meminta beliau mendoakan segala urusan saya dan berbekal doa ibu itu saya mencoba kembali melobi penelaah. Alhamdulillah diperbolehkannya saya untuk seminar.
.
Selanjutnya saya belajar sekali tentang bagaimana Allah akan mempermudah urusan kita jika kita mau mempermudah urusan orang lain. Pun begitu juga sebaliknya, jika kita mempersulit urusan orang lain maka akan dipersulit juga urusan kita. It's work! 
Yang terakhir, saya benar-benar belajar tentang arti pertemanan yang sebenarnya. Alhamdulillah saya dikelilingi teman-teman yang tidak lelah membimbing saya dari awal sekali tugas akhir ini saya jalani. Apalah saya ini tanpa bantuan teman-teman yang sungguh baik hatinya. Semoga Allah memudahkan urusan mereka sebagaimana mereka dengan begitu baiknya menolong saya dan segala urusan tugas akhir ini. 
.
Saya masih berproses. Masih menunggu revisi draft, jadwal seminar, seminar hasil, revisi lagi, sampai tahap skripsi ini dinyatakan selesai oleh komisi. Masih sangat panjang proses yang harus saya lalui ditengah waktu dan jadwal pendadaran yang semakin sempit. Saya sudah dan masih berusaha, berikhtiar semampu saya menyelesaikan tugas akhir ini. Hasilnya saya pasrahkan padaNya. September, Desember atau kapanpun, Allah pasti tahu waktu terbaik untuk menambahkan S. KM. dibelakang nama saya. 
Tulisan ini dibuat setelah ditelpon Ibu sekitar setengah jam yang lalu. Saya yang pernah berjanji untuk tidak mengeluh pada beliau tentang tugas akhir, akhirnya hanya bisa terisak ketika ibu menanyakan kabar dan berkata mempunyai firasat kurang enak tentang anaknya. Beliau memgkahwatirkan saya yang tengah mengerjakan tugas akhir ditengah kondisi kesehatan yang kurang baik (hujan turun hampir setiap hari di kota rantau membuat cuaca kurang bersahabat dan gampang membuat meriang). Saya diam, tergugu kebingungan untuk memulai bercerita darimana. Akhirnya untuk kesekian kalinya saya kembali hanya meminta didoakan beliau untuk dipermudah segala urusan saya. 
"Khuznudzon sama Allah ya dek. Walaupun adek tidak cerita ibu tahu, selalu tahu. Bismillah.. Bismillah.. Doa ibu tidak putus untuk adek".
Aamin.. Amin. Terima kasih bu, terima kasih. Semoga Allah senantiasa menyayangimu.